Jokowi: Pekerja Asing Masih Dibutuhkan

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo menyatakan kebutuhan pekerja asing memang diperlukan dalam proyek infrastruktur. Namun Jokowi menuturkan para pekerja asing itu hanya dibutuhkan di awal proyek saja.

“Tujuannya tak lain untuk transfer teknologi,” ujar Jokowi saat meresmikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik PT Pertamina, di Tompaso, Sulawesi Utara, Selasa, 27 Desember 2016. Setelah itu pekerja asing akan kembali ke negara asalnya lagi.

Presiden Jokowi hari ini meresmikan tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT Pertamina senilai Rp 6.18 triliun.

Tiga proyek itu adalah PLTP Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2 x 20 MW di Tompaso, Sulawesi Utara. Selain itu, ada proyek ketiga PLTP Ulubelu unit 3 di Lampung dengan kapasitas 1 x 55 MW.

Melalui proyek pembangkit listrik, menurut Jokowi, pemerintah tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan listrik. Menurut dia, kehadiran PLTP ikut menciptakan lapangan kerja. "Di PLTP Lahendong dan Ulubelu ada 2.750 pekerja lokal. Ini jumlahnya tidak sedikit," kata dia.

Lebih lanjut, presiden menyatakan kehadiran PLTP Lahendong akan memberi penerangan kepada 20 ribu rumah tangga di Sulawesi Utara.

Meski demikian, Jokowi mengakui kalau listrik masih menjadi persoalan utama di daerah-daerah. "Daerah yang lain masih byarpet," ucap Jokowi.

PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan skema total project (hingga menghasilkan listrik) telah menambah kapasitaas pembangkit di Area Lahendong menjadi 120 Mega Watt.

Ke depan, presiden ingin proyek pembangkit berbasis alam, seperti panas bumi dan air bisa bertambah. Alasannya, Indonesia mempunyai potensi alam yang besar.

Berita Terkait: